Rabu, 20 Oktober 2021

Literasi Sebagai Kecakapan Hidup

PRINSIP - Dari gerakan literasi adalah berkesinambungan , terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan.Dampak virus Corona Covid 19 peran komunitas literasi sangat penting salah satunya mengedukasi memberi semangat bagi korban yang terdampak secara psikologis, sosial ekonomi dan banyak nya pengangguran baru yang stress dan frustasi tidak bisa hidup layak dengan semestinya dapat teratasi.

Sayangnya beragam tantangan penggiat literasi itu dijalankan ketika menyampaikan gagasan dan ide ide yang baik kreatif inovatif umpama nya tidak bisa diterima di tengah masyarakat atau lingkungan sekitarnya, Sehingga perlu diberi kesempatan sebuah ide gagasan dan niat baik tersebut sebagaimana mana rumus sukses itu ada di kesiapan dan kesempatan.

Bagaimana kah pendapat kawan kawan sahabat TBM sebuah organisasi yang mengelola (Taman Bacaan Masyarakat ) di Jawa Tengah dan DIY marilah kita bersinergi dan berkolaborasi untuk keberhasilan dan sukses nya gerakan literasi, apalagi pandemi Covid 19 virus Corona yang memukul telak ibaratnya kestabilan jiwa manusia mengubah dengan cepat kebiasaan masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Literasi adalah kemampuan individu untuk meraih informasi membaca dan menulis untuk kecakapan hidup, penggiat literasi itu gampang gampang tetapi juga susah karena posisinya tidak hanya mendengarkan saja tetapi juga menuliskan dari keluh kesah apa yang disampaikan oleh anggotanya dengan cara berinteraksi.Dengan adanya keluhan dan masalah yang disampaikan oleh kelompok anak anak dan remaja, orang lanjut usia bahkan kelompok lainnya akan ditemukan jawaban atau solusi dan pada saatnya nanti akan berguna dan berkelanjutan. Penerima manfaat dari program literasi yang relevan adalah satu orang saja sudah cukup karena  merupakan jumlah, kegiatan yang berkualitas adalah berasal dari potensi kebutuhan pengguna, dapat dilaksanakan tidak dipaksakan, bermanfaat dan ada dampak pengaruhnya.

Pengaruh psikologis kejiwaan virus Corona Covid 19 yang banyak menelan korban jiwa baik individu atau pasangan hidup suami istri banyak menimbulkan masalah serius terutama terhadap anak anak yang tidak lengkap didampingi oleh kedua orang tuanya  sebab ada yang tidak bertanggung jawab didampingi ayah atau ibunya bahkan tidak bertanggung jawab didampingi oleh ayah ibu sebagai kedua orang tuanya, Sehingga media sosial gadget sebagai sarana komunikasi pendidikan dan penghiburan penting dikelola secara baik dan penuh tanggung jawab.

Tips bermedia sosial dengan bijaksana adalah melindungi data pribadi kita, menjaga sopan santun, menghindari perkataan kasar, saling menjaga privasi, jangan mudah percaya pada media sosial mending membaca buku baca koran dan majalah dan kita berdayakan masyarakat gemar membaca. Dampak positif media sosial memudahkan komunikasi tanpa batasan waktu, membuka lapangan pekerjaan, penyebaran nilai nilai positif, motivasi, konten positif, ilmu pengetahuan.Sedangkan dampak negatif nya pornografi dan pelecehan seksual, perundungan, penipuan/prank, kamuflase tidak sesuai dengan fakta, provokasi sara, faham terlarang radikalisme, penyebaran berita hoaks, tidak ada batasan privasi dalam kehidupan individu.

Hasil survei tahunan beberapa tahun yang lalu menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara atau berada di 10 negara terbawah, inilah tantangan penggerak literasi khususnya komunitas literasi untuk terus berkolaborasi bersondingan dengan masyarakat lembaga dan pemangku kepentingan untuk berlanjut berjalan ibarat secara estafet atau maraton dan tidak pernah berhenti pada sesuatu.


Penulis :
Sudarmono/fb Raden Mas Sudarmono 
Penulis penggiat literasi dan pengelola TBM Ruang Jiwa Bersahaja Alamat Gataklamat No 63 RT 04 RW 01 Pucungrejo Muntilan Magelang Jawa Tengah.

Rumah Baca Asah Asih Asuh Ikuti Bimtek Pemberdayaan Komunitas Literasi


SOLO
- Rumah Baca Asah Asih Asuh, Kebumen, Jawa Tengah menjadi bagian dari rumah baca yang ikut dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Komunitas Literasi, di Solo, (12 – 15 Okt 2021).

 

Kegiatan tersebut merupakan program kegiatan yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

 

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Komunitas Literasi pada 12—15 Oktober 2021 di Hotel Novotel, Solo.

 

Acara tersebut merupakan agenda kegiatan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kegiatan bimbingan teknis literasi tersebut diikuti oleh lima puluh peserta dari komunitas literasi di kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.

 

Dalam kegiatan Bimtek Pemberdayaan Komunitas Literasi tersebut dari Rumah Baca Asah Asih Asuh diwakili oleh RM Sudarmono, yang selama ini banyak memberikan support dan dukungan sebagai tim fasilitator bagi Rumah Baca Asah Asih Asuh.

 


Pria yang selama ini aktif dalam kegiatan literasi dan kepenulisan, sangat senang mengikuti kegiatan ini, banyak hal yang sangat bermanfaat untuk pengembangan kegiatan literasi kedepanya, dan diriya sangat optimis untuk kemajuan dunia literasi dimasa depan.

 

Ketua sekaligus Pendiri Rumah Baca Asah Asih Asuh, Kebumen, W.Suratman mengucapkan banyak terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kepercayaan kepada Rumah Baca Asah Asih Asuh untuk ikut dalam kegiatan tersebut.

 

Disamping itu, ucapan terima kasihh juga kepada rekan-rekan yang tergabung dalam tim fasilitator, relawan dan para anggota yang tergabung dalam Rumah Baca Asah Asih Asuh, yang terus mendukung keberadaan Rumah Baca Asah Asih Asuh.

 

“Harapanya melalui kegiatan Bimtek Pemberdayaan Komunitas Literasi ini, menjadi cambuk bagi kami selaku pengelola dan para penggiat rumah baca untuk berbenah, dan tidak kenal lelah untuk terus berproses dalam pengembangan dunia literasi,”jelas pria yang akrab disapa Mas Ratman.

 

Sementara itu Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, dalam kata sambutanya mengatakan bahwa diperlukan strategi penguatan literasi untuk meningkatkan kompetensi para pengurus komunitas. Penguatan tersebut terkait dengan manajemen komunitas literasi, penyusunan program literasi yang kreatif, dan peningkatan kompetensi pembelajaran literasi.

 

“Para fasilitator komunitas literasi dan taman bacaan masyarakat se-Jawa Tengah hendaknya bersinergi dan berkolaborasi. Budaya literasi masyarakat di Jawa Tengah harus ditingkatkan melalui sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari tanggung jawab kita bersama,” kata Ganjar pada acara penutupan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Komunitas Literasi di Hotel Novotel, Solo (15/10/2021).

 

Disisi lain, Ketua Panitia Kegiatan Bimtek Literasi Jawa Tengah, Retno Utami, M.Hum., menyatakan bahwa  Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi pelaksanaan bimbingan teknis pemberdayaan komunitas literasi. Harapannya, indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) di Jawa Tengah bisa lebih baik pada masa mendatang.

 

Berdasarkan indeks Alibaca yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, Jawa Tengah masuk dalam daftar sepuluh provinsi dengan indeks Alibaca rendah di Indonesia. Dari 34 provinsi di Indonesia, 9 provinsi masuk dalam kategori aktivitas literasi sedang, 24 provinsi masuk kategori rendah, dan 1 provinsi masuk kategori sangat rendah.

 

“Diperlukan peraturan daerah yang dapat menjadi acuan kebijakan untuk mendorong aktivitas literasi karena hanya segelintir provinsi dan kabupaten/kota yang memilikinya. Sebagian besar daerah belum memiliki acuan hukum yang memadai,” tegasnya.

 

Retno menjelaskan, berdasarkan kategori itu, tidak ada provinsi yang masuk ke dalam level aktivitas literasi tinggi. Sebagian besar provinsi di Indonesia berada pada level aktivitas literasi rendah. Indeks Alibaca memperlihatkan bahwa angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah, yaitu dari skala 0—100 berada di poin 37,32. Apabila dilihat per dimensi, dimensi kecakapan tergolong tinggi, yaitu 75,92. Dimensi yang paling rendah ialah dimensi akses di poin 23,09 dan selanjutnya dimensi budaya 28,50. Dimensi alternatif berada pada poin 40,49 karena masifnya penetrasi internet dan gawai.

 

“Jawa Tengah termasuk satu di antara 24 provinsi yang berada pada level rendah. Kegiatan bimbingan teknis untuk komunitas literasi di Jawa Tengah ini salah satunya karena hasil penelitian tentang indeks Alibaca di 34 provinsi itu,” kata Retno.

 

Retno menambahkan bahwa tujuan diselenggarakannya bimbingan teknis pemberdayaan komunitas literasi ini adalah membina dan meningkatkan kompetensi para ketua atau pengurus komunitas literasi dalam hal penguatan manajemen komunitas literasi. “Selain itu, komunitas bisa menyusun program literasi yang kreatif dan meningkatkan kompetensi pembelajaran literasi,” ujarnya.

 

Kegiatan bimtek literasi tersebut dilakukan secara bergilir di sejumlah provinsi di Indonesia. “Selain di Provinsi Jawa Tengah, kegiatan serupa juga digelar di Jawa Timur, Lampung, Kalimantan Barat, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.  

 

Dia berharap para pegiat literasi di Indonesia dapat memberdayakan masyarakat di sekitarnya untuk berliterasi secara kreatif dan rekreatif dengan manajemen yang bagus. ”Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong provinsi yang ada di peringkat bawah agar lebih baik lagi dalam indeks literasi,” tuturnya.

(sumber : parahyangan-post.com) 
Link : https://parahyangan-post.com/berita/detail/rumah-baca--asah-asih-asuh-ikuti-bimtek-pemberdayaan-komunitas-literasi 


Minggu, 28 Februari 2021

RB Asah Asih Asuh Kembali dapat Kiriman Buku

 


BANJAREJA (RBAsahAsihAsuh.blogspot.com)
– Kiriman buku Kembali diterima oleh Rumah Baca Asah Asih Asuh dari Komunitas 1001 Buku.

Kiriman diterima sekitar bulan Oktober 2020, atas nama pimpinan dan jajaran pengurus Rumah Baca Asah Asih Asuh mengucapkan banyak terima kasih, atas support dan dukungan dari Komunitas 1001 Buku.

Rumah Baca Asah Asih Asuh sebagai bagian dari Komunitas 1001 buku, sebuah komunitas jejaring yang menggerakan kegiatan literasi bagi para pengelola rumah baca di seluruh tanah air.

Rumah Baca Asah Asih Asuh memiliki sekertariat di wilayah, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, dengan menempati rumah tinggal, untuk menyediakan buku-buku bacaan bagi warga sekitar.

Selain itu, tim Rumah Baca Asah Asih Asuh juga banyak menginisiasi pembentukan rumah baca di berbagai daerah untuk selanjutnya di-linkkan dengan jejaring dan komunitas 1001 Buku.

Beberapa rumah baca yang menjadi dampingan dari Rumah Baca Asah-Asih-Asuh, salah satunya adalah Rumah Baca Rodja di Indramayu, dan menjalin kerjasama dengan Yayasan Al Ahya Depok, Jawa Barat, serta dibeberapa daerah lainnya.

Menurut, W. Suratman, selaku pendiri Rumah Baca Asah Asih Asuh bahwa ditengah pandemic Covid-19 ini, dirinya senantiasa mengajak banyak pihak untuk terus menggerakan kegiatan literasi di-tengah keluarga.

"Saat dirumah saja karena kebijakan PSBB, PPKM dan WFH, ditengah pandemi Covid-19 ini, hal yang bisa dilakukan adalah memperkuat kegiatan literasi ditengah keluarga, " ujar pria yang biasa disapa Mas Ratman.

 

(penulis : Nur Shabrina Rufaidah/pengurus RB Asah-Asih-Asuh)

Selasa, 17 Desember 2019

Rumah Baca Asah Asih Asuh Jalin Kerjasama dengan Yayasan Al Ahya

DEPOK - Dalam rangka memperluas jejaring dan mengembangkan kegiatan literasi, maka pada akhir tahun 2019 ini, Rumah Baca Asah Asih Asuh menjalin kerjasama dengan Yayasan Al Ahya, Kota Depok.

Kerjasama ini selain untuk menaungi keberadaan Rumah Baca Asah Asih Asuh, juga untuk pengembangan literasi dan jejaring, untuk pembukaan cabang rumah baca, dan berbagai kegiatan lainnya.

Sebagaimana diungkapkan pendiri Rumah Baca Asah Asih Asuh, W. Suratman, bahwa dalam rangka penegambangan jejaring dan memperlluas kegiatan literasi bagi anak-anak maka Rumah Baca Asah Asih Asuh terus berkomitmen untuk terus berkipar dalam kegiatan Rumah Baca ini.

Sementara itu, ketua dan pendiri Yayasan Al Ahya Depok, Firdaus Adjum, mengamini apa yang disampaikan oleh pendiri Rumah Baca Asah Asih Asuh tersebut. Pada prinsipnya kita ingin menjalin dan mengambangkan jejaring.

"Kecuali mengelola lembaga pendidikan dibawah Yayasan Al Ahya, kami juga bergerak dalam kegiatan kemanusiaan, kami memiliki Relawan Kemanusiaan Al Ahya",jelas Firdaus Adjum.

Sinergi Yayasan Al Ahya dan Rumah Baca Asah Asih Asuh kedepan akan diisi dengan berbagai kegiatan, terutama dalam bidang literasi. Pada prinsipnya kami ingin terus berbagai bagi anak-anak bangsa. (tim RBA)

Selasa, 08 Mei 2018

Keseruan di Sekolah Sungai Ciliwung: Belajar Sekaligus Konservasi


Usman Firdaus, pria (48 th) yang menggagas komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) membentum enam program kegiatan. Satu diantaranya adalah program edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan Sekolah Ciliwung. Ada 130 orang yang menjadi anggota Mat peci. Mereka bekerja sama dengan Dinas LH DKI sejak 2014 dan menerima gaji sebesar UMP. "Lalu ada juga anggota volunteer atau sukarelawan. hari ini kita juga habis belajar dengan anak tentang solusi sampah, yang organik jadi kompos yang nonorganik bisa dijual atau jadi kreativitas produk 3R," tutur Usman saat ditemui tim Kumparan di Jakarta Selatan, Selasa (17/04). Dalam program Sekolah Sungai Ciliwung tersebut, mulai dari anak-anak hingga lansia akan diajarkan bagaimana menjaga kebersihan sungai hingga lingkungan sekitar.
Ayah tiga tiga anak itu juga mengatakan, nantinya kawasan tepi sungai tersebut akan dibuat camping ground dan outbound. Hal itu bertujuan untuk menarik minat anak-anak muda mengikuti Sekolah Sungai Ciliwung. "Anak muda kan susah kalau diajak bersih-bersih, pasti tidak mau, tapi diajak naik perahu pasti mau. Dari situ kita angkat awalnya," kata Konsultan Lingkungan itu.



Menurutnya, manusia diberi tanggung jwab oleh Tuhan untuk menjaga keseimbangan alam. Atas dasar itulah ia menggagas pendirian Mat Peci serta mempersembahkan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Program Sekolah Sungai Ciliwung ini membuat anak-anak merasa senang karena bisa mendapatkan ilmu baru, khususnya kebersihan lingkungan sekitar. "Senang, tadi habis buat kompos, kemarin belajar menanam. Acaranya seru makanya mau ikut, kita jadi tahu caranya,"ujar salah satu peserta Sekolah Sungai Ciliwung, Wulan. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Fadil. Ia merasa senang karena bisa langsung mempraktikan cara membuat kompos bersama Usman. Tak hanya Wulan dan Fadil, Sigit juga mengungkapkan perasaan yang sama. "Pengin ikut, tadi belajar menenam tanaman sekarang jadi bisa,"ujarnya. Menurut Usman, agenda kegiatan nantinya akan disebarluaskan via Whasthap. Nantinya ketua RT yang akan menginfokan kepada anak-anak. Tak hanya anak-anak, para orang tua juga merasa diuntungkan dengan adanya program Sekolah Sungai Ciliwung tersebut. Hal itu karena sang anak bisa diajarkan merawat lingkungan sejak dini.

"Yang dulunya pinggir kali dibilang seram, sekarang bagus. Apalagi ada Sekolah Sungai Ciliwung, anak-anak jadi kenal sama lingkungan, tahu menjaga lingkungan, banyak manfaatnya," ujar Marpuah, saat menemani anaknya Sekolah Sungai Ciliwung. Pendapat yang samapun diungkapkan Suryani.
ia merasa senang karena bukan hanya sang anak, tetapi orang tua juga turut bertambah pengetahuan bagaimana menjaga ekosistem sungai dan lingkungan. Santi yang tengah mengantarkan anaknya mengikuti Sekolah Sungai Ciliwung juga merasa senang. Ia menganggap program tersebut bisa menjadi lahan bermain yang tepat bagi sang anak. (sumber : kumparan.com)


Sabtu, 04 April 2015

Info OTBA 2015 untuk Pengelola Taman Baca



Salam hangat bagi para pengelola taman baca,

Apa yang Anda kerjakan tiap hari mungkin tampak sederhana: menyampul buku, merapikan rak, menyapu lantai tempat anak-anak biasa duduk membaca. Namun harapan itu nyata, bahwa satu dua anak yang datang dan membaca di rumah baca Anda kemarin sore kelak akan membangun mimpi dan negeri dengan cara mereka masing-masing. Menjadi guru, dokter, penegak hukum, penulis, atau penyeru kebijaksaan dari balik mimbar.

Telah 12 tahun Komunitas 1001 buku mengantarkan buku ke tangan-tangan kecil di taman-taman baca anak mandiri nirlaba seperti yang Anda bangun. Dalam perjalanan itu, telah lima kali kami menggelar Workshop Taman Baca dan Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) yang menjadi ajang bagi para pengelola dan anak-anak TBA untuk belajar, bermain, dan berjejaring.

Tahun ini, kami memberanikan diri untuk lebih menghidupkan visi 1001buku: membuka akses pengetahuan kepada lebih banyak orang. Pada Workshop dan OTBA yang akan datang, tidak hanya mengundang Rekan-rekan pengelola TBA se-Jabodetabek dan Jawa seperti sebelumnya, kali ini kami mengajak Teman-teman taman baca anak anggota jejaring 1001 buku dari seluruh Indonesia pada kegiatan akbar ini.

Demi mengakomodasi saudara-saudara dari luar Jabodetabek dan luar Jawa, workshop dan olimpiade tahun ini akan digelar secara berurutan dalam satu rangkaian:

Workshop TBA: Jumat & Sabtu, 21 - 22 Agustus 2015
OTBA: Minggu, 23 Agustus 2015 di Jakarta

Mari bergabung, berjejaring, dan berbagi bersama dalam workshop dan kompetisi taman baca anak nirlaba terbesar di Indonesia ini.

Info lebih detail: bit.do/pesertaOTBA2015
Registrasi: Agustina Paramawati 087736861001/ Ita Hm 087880345715 E-mail: otba@1001buku.or.id

Komunitas 1001Buku mengundang rekan-rekan pengelola Taman Baca Anak (TBA) anggota jejaring untuk bertemu, belajar, dan berjejaring bersama dalam Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA). Setelah diadakan lima kali dengan fokus utama peserta dari TBA-TBA di Jabodetabek, dalam OTBA 2015 ini untuk pertama kalinya, 1001 Buku mengundang teman-teman TBA dari seluruh Indonesia.

Kegiatan ini akan menggabungkan Workshop Pengelola TBA  dengan OTBA dalam satu rangkaian yang akan diselenggarakan pada: 

Juma’t  - Sabtu, 21 - 22 Agustus 2015 :Workshop TBA
Minggu, 23 Agustus 2015 : OTBA

REGISTRASI DAN KESEKRETARIATAN:
Tina 087736861001 / Tata 081281044665


GAMBARAN KEGIATAN WORKSHOP PENGELOLA TAMAN BACA (TBA)

Tema: “Peran Taman Baca Anak (TBA) sebagai Agen Perubahan”

Workshop akan diisi oleh para penggiat literasi, praktisi, akademisi, dan sharing pengembangan taman baca untuk dan dari para pengelola TBA. Melalui pelatihan dan pembekalan ini, diharapkan TBA yang dikelola akan menjadi sarana perubahan dan pendidikan alternatif.

WAKTU PELAKSANAAN :

Jumat, 21 Agustus 2015, Pukul 14.00 WIB – 21.00 WIB
Sabtu, 22 Agustus 2015, Pukul 08.00 WIB – 18.00 WIB
Lokasi penginapan: Graha Wisata Ragunan, Jakarta Selatan
Lokasi workshop: akan diinformasikan kemudian

SYARAT & KETENTUAN
1.      Workshop diprioritaskan bagi pengelola taman bacaan anak (TBA) yang sudah tergabung dalam jaringan perpustakaan anak 1001buku.
2.      Setiap TBA dipersilakan mengikutsertakan dua orang wakilnya.
3.      Mohon agar data diisi dengan nama peserta lengkap dan jelas demi keperluan penulisan sertifikat.
4.      Disarankan membawa LAPTOP, untuk memudahkan pemahaman materi yang dibahas.
5.      Materi akan sampaikan dalam 2 kelas paralel. Tiap kelas diikuti oleh masing-masing 1 dari 2 perwakilan TBA, sehingga tiap orang mendapat dua materi berbeda secara mendalam.
6.      Kegiatan workshop akan berlangsung hingga malam. Dimohon untuk membawa perlengkapan dan obat-obatan pribadi.
7.      Disediakan penginapan yang diprioritaskan untuk dua peserta perwakilan TBA anggota jaringan 1001buku dari TBA luar Jabodetabek.
8.      Untuk peserta dari luar Jabodetabek yang berangkat sekaligus bersama anak-anak TBA:
a.       Disediakan penginapan untuk anak-anak peserta dari luar Jabodetabek.
b.      Selama pengelola TBA mengikuti workshop, anak-anak TBA luar Jabodetabek akan diajak untuk berwisata sejarah.  
9.      Mohon agar formulir konfirmasi keikutsertaan workshop  selambat-lambatnya  dapat kami terima pada 30 Mei 2015. Kirim dengan judul KONFIRMASI OTBA ke otba@1001buku.or.id  dan konfirmasi via SMS/WhatsApp ke Tina 087736861001/ Tata 081281022665.  
10.  Bila ada penggantian peserta, mohon segera menginformasikan ke nomor di atas.

Materi utama yang akan diberikan dalam workshop:

-          Pendampingan membaca
Kasus bunuh diri remaja, kekerasan, konflik, dan pelecehan seksual yang antara lain diduga berlatar dari konsumsi media, termasuk bacaan, membuat kita perlu merefleksi kembali bagaimana peran taman baca dalam keseharian anak. Tak hanya menyediakan akses baca, pengelola TBA diharapkan juga dapat mendampingi anak-anak untuk menyeleksi, mengkritisi, dan mengambil manfaat positif dari bacaan mereka.

-          Sociopreneur
-          Dana memang bukan segalanya. Namun keberadaan materi dapat membuat TBA berkembang dan semakin bermanfaat. Perlu ide dan  cara-cara kreatif untuk membangun kemandirian finansial demi menjaga keberlangsungan TBA, mulai dari berwirausaha hingga mendapatkan dukungan masyarakat dan perusahaan.


-          TBA dan teknologi
-          Teknologi dan internet seharusnya tidak menjadi musuh bagi minat baca. Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat, setiap TBA justru dapat lebih mengakses lebih banyak pengetahuan dan sumber bacaan berkualitas.

-          Kepustakaan: pengelolaan database dengan aplikasi
-          Buku adalah harta karun berharga. Kini teknologi memudahkan siapapun untuk mendata dan mengelola koleksi buku sehingga mudah untuk dicari dan diinventaris. Maka perlu untuk mengenal aplikasi yang dapat membantu memudahkan pendataannya.

-          Manajemen relawan TBA
-          Kesulitan untuk mengelola dan mengembangkan taman baca seorang diri? Dukungan dan kerjasama dengan masyarakat setempat yang menjadi partner/relawan sangat dibutuhkan. Tapi bagaimana cara menemukan dan mengelola relawan yang sevisi agar dapat berjalan seiring? Dalam sesi ini peserta dapat saling berbagi dengan aktivis relawan serta para pengelola TBA yang telah mendapat dukungan banyak relawan

*) semua pemberi materi masih dalam konfirmasi 

OLIMPIADE TAMAN BACAAN ANAK 2015 

Ragam Lomba dalam Olimpiade Taman Bacaan Anak 2015

LOMBA-LOMBA menjelang/pra- OTBA/LOMBA ONLINE

Lomba Mading/ Profil Online TBA

Peserta: Para Pengelola TBA
Lomba ini mengajak para pengelola TBA untuk mempublikasikan profil dan kegiatan mereka melalui

Facebook Page (FB Page). Publikasi  ini diupayakan dapat mendukung keberlangsungan taman baca melalui partisipasi publik, juga sebagai kampanye literasi kepada masyarakat umum.

Periode lomba: April – Agustus 2015
Periode penilaian: Mei – Agustus 2015

Tahap Membuat FB Page
1. Membuat e-mail dengan nama alamat taman baca.

2. Membuat akun facebook dengan username nama akun sesuai dengan nama taman baca
Contoh : Taman Baca Mulia

3. Membuat page dengan nama page taman baca
Contoh : Taman Baca Mulia

Mekanisme Lomba :
-          Nama FB Page didaftarkan ke panitia. 
-          FB Page yang dibuat dimulai dengan kegiatan-kegiatan perbulan April, sesuai dengan periode lomba.
-          Membuat postingan di FB Page tersebut minimal sebulan sekali.
-          Informasi yang harus ada dalam FB Page:
·         Profil taman baca
·         Kegiatan-kegiatan taman baca,
·         Beberapa resensi buku yang ada di taman baca,
·         Hasil karya anak-anak taman baca (misal gambar, tulisan, prakarya)
·         Cerita-cerita di balik pembuatan FB page (misal kesulitan akses internet, ketidaktahuan, kesibukan)
·         Berbagai kisah inspiratif lainnya/ keseharian di TBA.

Penilaian :
-          Nama FB Page telah didaftarkan ke panitia lomba.
-          Kelengkapan dan kebaruan informasi yang dipublikasikan
-          Frekuensi/keaktifan postingan dan interaksi di FB page.
-          Upaya/kisah di balik pembuatan FB page.
-          Isi postingan yang menarik dan informatif.
-          Jumlah like pada page (tidak diutamakan).

Lomba Menulis Pengalaman di Taman Baca
Peserta adalah anak-anak anggota jejaring 1001Buku dengan dua kategori usia:
A.      7 – 9 tahun.
B.      10 – 13 tahun.

Lomba ini mengajak anak-anak untuk menuliskan pengalaman keseharian mereka di taman baca. Diharapkan kisah ini dapat menjadi masukan bagi para pengelola, sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang manfaat keberadaan taman baca.

Periode lomba: April – Agustus 2015
Periode penilaian: Mei – Agustus 2015

Mekanisme:
-          Tulisan diketik dan diunggah ke FB Page taman baca yang telah dibuat.
-          Panjang tulisan minimal 200 kata, maksimal tidak terbatas. Tulis nama dan usia anak pada  bagian akhir tulisan.
-          Jumlah tulisan/ jumlah anak yang menuliskan pengalamannya tidak dibatasi. Semakin banyak tulisan akan menjadi nilai tambah.
-          Setiap anak boleh menulis lebih dari satu pengalaman.

Penilaian :
-          Orisinalitas.
-          Isi cerita yang ditulis.
-          Tata bahasa dan diksi.
-          Keberadaan foto/gambar/ilustrasi pada tulisan akan menjadi nilai tambah.

LOMBA DI HARI H (23 AGUSTUS 2015)

OTBA merupakan kompetisi taman bacaan anak terbesar di Indonesia, dalam bentuk rangkaian permainan berbasis literasi yang melatih anak untuk bekerja sama, berkreasi, dan berimajinasi serta menguji kemampuan wawasan dan pengetahuan.

Waktu pelaksanaan:

Minggu, 23 Agustus 2015
Pukul 08.00 WIB – 17.30 WIB
Bumi Perkemahan Ragunan, JL. M. Harsono, Jakarta Selatan

SYARAT & KETENTUAN
1.      Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) hanya diperuntukkan  bagi anak-anak anggota taman bacaan anak (TBA) yang sudah tergabung dalam jaringan perpustakaan 1001buku.
2.      Setiap TBA  Jabodetabek dipersilakan mengikutsertakan 1 (satu) tim, maksimal 10 orang anak berusia  7 – 13 tahun. Diharapkan dapat datang langsung ke lokasi OTBA di tanggal 23 Agustus 2015.
3.      Untuk TBA dari luar Jabodetabek: atas pertimbangan biaya, tiap TBA tidak harus mengikutsertakan 10 anak dalam 1 (satu) tim. Dipersilakan untuk mengikutsertakan kurang dari 10 anak (1 – 3 anak), sesuai kemampuan. Dalam OTBA disediakan juga lomba individu yang dapat diikuti.
4.      Jika memungkinkan, TBA dari luar Jabodetabek dapat berkoordinasi dengan rekan pengelola TBA sewilayah. Misal: Tim TBA dari Jawa Tengah beranggotakan 10 anak dari 10 TBA (tiap TBA mengikutsertakan 1 anak).
5.      Setiap tim didampingi oleh 1- 2 orang dewasa.
6.      Setiap TBA diharuskan mengisi formulir keikutsertaan (terlampir).
7.      Mohon agar data diisi dengan nama peserta lengkap dan jelas demi keperluan penulisan sertifikat.
8.      Dihimbau agar anak-anak mengenakan pakaian dan alas kaki kasual yang nyaman.
9.      Dimohon untuk membawa perlengkapan sendiri seperti air minum dan obat-obatan pribadi.
10.  Diharapkan agar formulir konfirmasi keikutsertaan OTBA selambat-lambatnya  kami terima pada 30 Juni 2015. Kirim dengan e-mail yang diberi judul KONFIRMASI OTBA ke otba@1001buku.or.id  atau konfirmasi via SMS/WhatsApp ke Tina 087736861001/ 081283109863. Bila ada penggantian peserta mohon segera menginformasikan ke nomor tersebut.

Lomba-lomba yang Akan Digelar di hari H

Lomba Menggambar Imajinasi
Mengajak anak-anak untuk menggambar berdasarkan imajinasi dan persepsi mereka terhadap sebuah cerita rakyat yang diceritakan dihadapan mereka.

Lomba Peragaan Busana dari Bahan Bekas
Mengajak anak untuk memanfaatkan bahan bekas atau mendaur ulang sampah dalam merangkai busana tradisional khas daerah tertentu menjadi pakaian yang memiliki nilai kreativitas, menggambarkan kearifan dan budaya daerah. Busana ini dapat dikenakan dan diperagakan di atas panggung.

Lomba Kolase Nusantara
Membuat kolase tentang Indonesia dari potongan majalah dan koran bekas.

Lomba Maraton Beregu
Adalah kompetisi beregu/tim yang menguji kemampuan diri dalam hal  kerjasama, ketangkasan, dan pengetahuan seputar keragaman Indonesia. Setiap tim yang terdiri dari 5 orang anak yang akan melewati 5 pos permainan dengan tantangan-tantangan yang menguji kekompakan dan wawasan pengetahunan. Penilaian dilakukan dengan skor yang didapat dari setiap pos, dan diakumulasikan.

Informasi detail lomba:
GIAN 085711185107

BAZAAR TBA :
Setiap TBA dipersilakan untuk membawa produk kreasi TBA atau buah tangan khas daerah masing-masing untuk dijual selama workshop dan OTBA berlangsung, tanpa biaya apapun.

Pendaftaran bazaar: Fitri 083898684677 dengan menyebutkan nama TBA dan jenis produk. 


(sumber : 1001Buku)

Literasi Sebagai Kecakapan Hidup

PRINSIP - Dari gerakan literasi adalah berkesinambungan , terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan.Dampak virus Corona Covid ...